Beer 101: Fakta-Fakta Menarik untuk Lebih Bisa Menikmati Bir

4851553564_beer_cheers_toasting_xlargeBir umumnya dibuat dari campuran bunga tanaman Hop, Barley yang direndam kemudian dikeringkan, ragi, dan air. Biasanya resep dasar bir dicampur dengan bahan botanik lainnya seperti rempah-rempah, buah, atau sayur. Bir umumnya memiliki kandungan alkohol 4-6%. Saat ini bir merupakan minuman nomor tiga paling banyak dikonsumsi di dunia, selain air dan teh.

Secara umum, bir dibagi menjadi 2 jenis, yakni Bir jenis Lager dan Bir jenis Ale. Sebenarnya ada juga jenis Bir Lambic yang berasal dari Belgia. Akan tetapi, Bir Lambic ini kurang dikenal dibanding Bir Lager dan Bir Ale. Kedua jenis bir dibedakan menurut jenis ragi yang digunakan dan temperatur yang diperlukan untuk proses fermentasi masing-masing jenis ragi.

Bir Lager menggunakan ragi yang proses fermentasi terbaiknya pada temperatur rendah, sedangkan Bir Ale menggunakan ragi yang fermentasinya lebih baik pada temperatur yang lebih hangat. Bir Ale menjalani proses fermentasi yang lebih singkat sehingga menghasilkan bir dengan kandungan alkohol lebih tinggi dan rasa yang lebih kuat.

Jenis-jenis dari Bir Lager

Pale Lager:
Pale lagers memiliki warna yang terang dan jernih. Kadar karbonasinya tinggi dengan rasa yang ringan di mulut.
Pil­sner:
Bir jenis Pilsner memiliki warna yang sama dengan jenis Pale Lager. Akan tetapi, Pilsner memiliki rasa yang lebih pahit. Aromanya lebih khas dan kuat dibandingkan jenis Pale Lager.
Light Lager:
Light Lager yang umum di Amer­ika menggunakan lebih sedikit kandungan Hops dan Barley untuk menghasilkan bir dengan kandungan kalori yang lebih sedikit.
Dark Lager:
Dark lager dibuat dari Hops dan Barley yang dipanggang terlebih dahulu. Hal ini menyebabkan Dark Lager memiliki rasa yang lebih kaya dan memiliki warna yang gelap. Dark Lager cenderung lebih beraroma dan lebih terasa di mulut.

Jenis-jenis dari Bir Ale

Brown Ale:
Brown Ale memiliki warna merah tembaga dan rasa yang lembut.
Porter:
Porter memiliki warna yang gelap dan lebih pekat, dengan aroma barley yang lebih dominan dari aroma hops yang lembut. Porter kaya dalam rasa, bahkan beberapa memiliki rasa yang mirip dengan cokelat.
Stout:
Stout cenderung mirip dengan Porter. Stout adalah bir dengan warna paling gelap dan pekat. Aroma Barley dan Hops sangat terasa dalam bir hitam ini.
Wit­bier:
Wit­bier (atau bir gandum) adalah bir yang dibuat dengan menggunakan campuran gandum yang banyak. Bir Gandum sering juga mengandung campuran barley yang signifikan.

Selain Lager dan Ale, bir juga dibedakan antara Draught (Draft) Beer dengan Packaged (Bottled/Canned) Beer. Draught Beer biasa disimpan dalam tong dan tidak melalui proses pasteurisasi, sehingga harus selalu disimpan pada temperatur yang dingin. Untuk bir botolan atau kalengan adalah bir yang sudah melalui proses pasteurisasi sehingga dapat bertahan pada temperatur yang lebih hangat. Konon draught beer memiliki kualitas lebih baik dan segar karena rasa aslinya tetap terjaga. Akan tetapi, draught beer lebih cepat rusak apabila tidak disimpan pada temperatur dingin.

Sebagai teman untuk minum bir, Anda dapat mencoba untuk menyesap sedikit bir Anda, kemudian rasakan dalam mulut Anda sebentar sebelum Anda telan. Coba tutup mata Anda dan bayangkan kira-kira makanan apa yang muncul di pikiran Anda yang cocok dimakan dengan rasa bir yang sedang Anda minum. Secara umum, berikut padanan makanan untuk jenis-jenis bir yang ada.

Light Beer + Makanan Pedas. Light Pale dan Ale paling cocok dipadankan dengan makanan pedas.

Brown Ale + Daging. Brown ale paling enak dipadankan dengan saus jamur atau masakan berbahan dasar daging sapi.

Porter Beer + Rebus-rebusan. Nikmati Bir jenis Porter dengan daging sapi rebus dan saus cabe.

Dry Stout + Tiram. Paling cocok menikmati tiram dengan ditemani segelas bir hitam.

Sweet Stout + Cake Manis. Padankan bir jenis sweet stout dengan choco­late cheese­cake atau raspberry choco­late cake.

Pilsner + Seafood. Pilsner paling cocok dipadankan dengan makanan laut, misalnya sepiring udang goreng atau kepiting.

Selama ini, kenikmatan bir selalu identik dengan temperatur yang sangat dingin sampai membekukan gelas. Akan tetapi, ternyata hal ini tidak tepat dikarenakan temperatur yang terlalu dingin akan mematikan indera perasa kita. Untuk bir jenis Lager berkualitas premium paling ideal disajikan pada temperatur 6-9 derajat celsius. Untuk jenis Ale sebaiknya disajikan dengan temperatur 7-11 derajat celsius. Untuk jenis Stout sebaiknya dinikmati pada temperatur 13 derajat celsius.

Semakin kuat rasa dan aroma dari bir yang Anda minum, maka sebaiknya dinikmati pada temperatur yang semakin hangat. Semakin dingin bir yang Anda minum akan semakin menghilangkan karbonasi dan rasa dari bir. Hanya nikmati bir dengan temperatur sangat dingin apabila bir tersebut bukanlah bir dengan kualitas premium.

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s